Percaya pada ramalan mungkin sudah menjadi kebiasaan Anda dalam menebak
nasib. Ramalan fengshui boleh saja Anda percayai untuk merubah
kehidupan Anda.
Menurut pengalaman saya, ramalan Feng Shui akan menjadi kenyataan bila kita fokus dan yakin
(atau terpengaruh/ secara tidak sadar Sub-Concious Mind kita ). Dan
cenderung akan tidak terjadi ramalan tersebut bila kita fokus dan yakin
pada hal yang berlawanan dari ramalan tadi. Apalagi bila kita cenderung
tidak peduli atau tertantang untuk membuat hal yang sebaliknya dari
ramalan tadi. Kemudian mengenai Feng Shui itu sendiri, saya percaya
seperti hal berikut, bahwa hal keberuntungan itu ada tiga:
Keberuntungan Langit, yang dimana segala sesuatu hal yang tidak kita
bisa rubah itu namanya keberuntungan langit, dimana, anaknya siapa, yang
dari Tuhan itu 100% haknya Tuhan. Kita tidak punya kewenangan atau hak
apapun untuk merubahnya. Keberuntungan Bumi, adalah kalau menurut saya
50% hak manusia dan 50% lagi adalah hak Tuhan, maksudnya adalah Feng Shui itu sangat-sangat tergantung dari manusianya juga,
tergantung dari buminya juga. Misalnya kita tinggal dimana dan kita
tidak suka, kita bisa pindah rumah. Dan bila keberuntungan manusianya
tinggi maka keberuntungan buminya juga akan terpengaruh.
Ada catatan dibukunya Daniel Goleman tentang Emotional Quotient, dimana
pada waktu Hawaii dilanda badai, ternyata apa yang terjadi, orang-orang yang mempunyai kecerdasan emotional yang lebih tinggi, keberuntungan buminya pun ikut terpengaruh,
seharusnya terkena badai dia hancur, tetapi setelah di survey
orang-orang yang mempunyai kecerdasan emotional lebih tinggi mereka
selamat, entah mungkin rumahnya rubuh, tetapi mereka sudah membuat suatu
pertahanan di basement, sehingga mereka selamat, mungkin mereka sudah
mengasuransikan, sehingga dapat ganti rugi. Ada juga yang sudah
membangun pondasi yang lebih kuat, inilah yang membedakan orang yang
naif mengandalkan nasib dan yang mengandalkan talenta yang diberikan
oleh Tuhan. Salah satu contoh, ada rumah di Solo yang kalau dinilai
secara Feng Shui sangat buruk ( tusuk sate, dibelakang rumah ada sungai,
jalan yang tusuk sate tersebut, dari atas kebawah, mengarah ke rumah
dibawah ). Tapi orang ini termasuk salah satu orang yang paling kaya di
Solo saat itu. Ada orang bilang itu karena orangnya kuat. Inilah yang
dimaksud keberuntungan manusianya bagus.
Keberuntungan Manusia itu adalah 100% haknya manusia. Tuhan sudah
memberikan kita talenta melalui keberuntungan langitnya, boleh dikata
kita masing-masing punya talenta / bakat / hal yang dahsyat seperti yang
dikatakan dalam kitab suci. Jika dia diberikan talenta lima maka dia
harus mengembangkan menjadi sepuluh atau lebih, dan bagi yang diberi
talenta satu tapi tidak bisa mengembangkannya, masih tetap satu, maka
talenta ini akan diambil dan diberikan pada yang memiliki sepuluh. Iman
Kita Kepada Tuhan itu memberikan baik apa adanya, walau pun terjadi
badai atau kebakaran hutan kita harus ada permohonan dalam hidup kita,
itu hukum alam selalu ada naik dan ada turun, tapi dalam hidup ini kita
harus percaya kita harus fokus punya iman bahwa akan terjadi suatu hal
yang baik dan kita terus belajar kepada orang – orang yang sudah
mencapai pada hal yang kita inginkan menjadi baik dan kita kerjasama
dengan orang – orang yang terbaik dibidangnya jadi kita memberikan yang
terbaik dari usaha kita, maka kita akan mencapai usaha yang kita ingin
kan mungkin Tuhan menunda tapi bukan menolak.
Saran saya, bila kita tidak percaya kepada Feng Shui maka kita tidak perlu bertanya, fokuslah untuk mengembangkan talenta kita sendiri untuk membuat nilai tambah yang baik untuk kita,
orang banyak dan Tuhan maka kita akan sukses. Bila kita percaya atau
sudah terlanjur tanya atau mendapat informasi yang tidak ada ruginya
untuk kita jalankan atau bila informasi tadi, bila tidak kita jalankan,
kita merasa terganggu di pikiran kita. Saran saya, jalankan apa yang di
minta pakar Feng Shui tadi, sehingga kita bekerja lebih yakin dan
mantap.
Kalau ramalan itu jelek tugas kita untuk membalikkan bahwa itu tidak
terjadi karena kita percaya pada Tuhan bukan kepada ramalannya dan
Tuhan telah memberikan baik adanya. Dan kalau yang terjadi yang jelek
maka kita harus memberikan arti yang baik. Biasanya kita harus mengambil
tindakan yang baik untuk kita, orang banyak dan yang baik untuk Tuhan
itu sendiri, saya percaya bahwa ramalan itu salah. Bila ramalan itu baik
tugas kita percaya bukan berarti kita naïf, tapi kita benar menyadari
karunia yang diberikan Tuhan untuk mengembangkan talenta yang diberikan
tadi baik. Karena semua itu adalah tergantung bagaimana kita memberi
arti, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment